Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor terus berupaya menanganinya, namun medan sulit dan derasnya arus air membuat proses pembersihan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Ketua Tim Pelayanan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Fredie Purbaya, mengatakan laporan masyarakat sangat membantu tim dalam memantau kondisi di lapangan.

Fredie menjelaskan, pembersihan tidak dapat diselesaikan dalam satu hari karena kondisi aliran air yang deras dan medan yang berbahaya. Meski begitu, pihaknya tetap optimis pembersihan bisa diselesaikan, asalkan didukung dengan alat berat.

DLH juga mengerahkan tim rescue cepat serta tenaga dari dump truk untuk membantu penanganan tumpukan sampah di lokasi. Bahkan menurut dia, sebagian besar sampah yang menumpuk di Setu Cikaret bukan berasal dari warga sekitar, melainkan kiriman dari aliran setu lain. Fredie juga menyoroti perilaku sebagian pengunjung yang kerap meninggalkan sampah di sekitar setu.

Saat ini, DLH menurunkan satu unit truk untuk mengangkut sampah sementara, dan berencana menambah alat berat agar pembersihan bisa lebih cepat dan aman. Fredie menyebut, tumpukan sampah sudah ada sejak tiga bulan lalu dan sempat diangkut menggunakan 10 truk serta alat berat.

Sebanyak 30 personel DLH Kabupaten Bogor dikerahkan dalam operasi pembersihan kali ini. Fredie menambahkan, tanpa dukungan alat berat seperti eskavator amfibi, proses manual akan memakan waktu lama. Kendati begitu, DLH Kabupaten Bogor juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dari rumah.