Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor terus berkomitmen dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui berbagai program strategis. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pelaksanaan program penanaman bambu di kawasan Hutan Kota Cibinong, yang bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan, pengendalian erosi, serta peningkatan kualitas ekosistem perkotaan. Dalam pelaksanaan program tersebut, DLH Kabupaten Bogor turut melibatkan mahasiswa magang sebagai bagian dari upaya kolaboratif antara instansi pemerintah dan dunia pendidikan. Program penanaman bambu ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan magang mahasiswa yang berlangsung pada 21 Juli hingga 28 Agustus. Selama periode tersebut, mahasiswa magang terlibat secara bertahap dalam mendukung pelaksanaan program lingkungan yang dirancang oleh DLH Kabupaten Bogor.
 
Program magang ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa untuk memahami praktik pengelolaan lingkungan hidup di lapangan. Pada tahap awal kegiatan, mahasiswa magang melakukan observasi kondisi lahan, pemetaan area penanaman, serta identifikasi kebutuhan lapangan di kawasan Hutan Kota Cibinong. Tahapan ini dilakukan sebagai dasar perencanaan sebelum kegiatan penanaman bambu dilaksanakan. Melalui proses tersebut, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman kerja, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung perencanaan program lingkungan yang dijalankan oleh DLH Kabupaten Bogor.
 
Kegiatan penanaman bambu dilaksanakan pada 4 Agustus hingga 15 Agustus di kawasan Hutan Kota Cibinong. Penanaman bambu dipilih karena bambu memiliki berbagai manfaat ekologis, antara lain kemampuan menyerap air dengan baik, memperkuat struktur tanah, serta membantu mengurangi resiko erosi dan banjir. Selain itu, bambu juga berperan dalam meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan hutan kota. Hutan Kota Cibinong sebagai ruang terbuka hijau memiliki fungsi penting sebagai paru-paru kota, sehingga perlu dikelola secara berkelanjutan.
 
Setelah kegiatan penanaman selesai, mahasiswa magang juga terlibat dalam tahap monitoring dan pemeliharaan, termasuk pengecekan kondisi tanaman serta penggantian bibit bambu yang mengalami kerusakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan tingkat keberhasilan penanaman serta keberlanjutan fungsi ekologis tanaman bambu.
 
Selain kegiatan monitoring dan pemeliharaan, mahasiswa magang juga terlibat dalam proses pendataan, pelabelan, dan dokumentasi kegiatan penanaman bambu. Pendataan dilakukan untuk mencatat jumlah, jenis, serta lokasi bibit bambu yang ditanam. Pelabelan pada tanaman bertujuan sebagai penanda identitas serta memudahkan proses pemantauan pertumbuhan tanaman di kemudian hari. Sementara itu, dokumentasi kegiatan dilakukan sebagai bentuk laporan dan arsip kegiatan DLH Kabupaten Bogor, sekaligus menjadi bahan evaluasi dan publikasi program penanaman bambu yang telah dilaksanakan.
 
DLH Kabupaten Bogor memandang kehadiran mahasiswa magang sebagai mitra strategis dalam mendukung pelaksanaan program lingkungan. Selain membantu kelancaran kegiatan, mahasiswa juga diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada masyarakat luas. Melalui pengalaman magang ini, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam praktik nyata.
 
Kegiatan penanaman bambu ini juga menjadi bentuk edukasi lingkungan yang bersifat aplikatif. Mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai pentingnya konservasi vegetasi, pengelolaan ruang terbuka hijau, serta peran hutan kota dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi DLH Kabupaten Bogor dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.
 
Melalui sinergi antara DLH Kabupaten Bogor dan mahasiswa magang, program penanaman bambu di Hutan Kota Cibinong diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Ke depan, DLH Kabupaten Bogor terus mendorong keterlibatan berbagai pihak, termasuk generasi muda, dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sebagai tanggung jawab bersama.
 
Penulis:
Friza Afriani
Shahna Thoriqhotul Zulcha
(Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)